Senin, 13 Oktober 2014

Asing Kembali Jual Saham

Asing Kembali Jual Saham

DAMPAK POLITIK EKONOMI DUNIA

JAKARTA-Kombinasi antara kondisi politik dalam negeri dan koreksi target pertumbuhan ekonomi dunia dari Dana Moneter Internasional (IMF) sukses memberikan tekanan kepada indeks harga saham gabungan yang kemarin ditutup turun 1,48% ke level 4.958,52.

Kemarin, transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diwarnai nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp232,2 miliar, setelah pada hari sebelumnya membukukan nilai beli bersih (net buy) Rp 104,4 miliar.

Di bursa regional, indeks harga saham gabungan (IHSG) masuk zona merah dengan penurunan paling tajam.

Kendati demikian, IHSG tidak sendirian berada di zona merah. Indeks Malaysia FTSEBM, indeks Singapura FTSE ST, indeks Korea KOSPI, dan indeks Hong Kong Hang Seng juga melemah.

Reza Nugraha, analis PT MNC Securities, mengatakan penurunan kemarin disebabkan oleh dua faktor, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dari dalam negeri, terpilihnya Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR dinilai memberikan sentimen negatif ke pasar lantaran berasal dari kubu Koalisi Merah Putih yang dipimpin oleh Prabowo.

Pasar akan menilai antara parlemen dan pemerintah sulit untuk membuat kebijakan yang searah satu sama lain.

"Misalnya, Joko Widodo ingin tambahan anggaran, tetapi itu bisa ditolak. Itu membuat investor asing khawatir dan takut," kata Reza saat dihubungi Bisnis, Rabu (8/10).

Faktor kedua adalah pengumuman Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang mengoreksi target pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,8% dari 4% memberikan efek cukup besar. Belum lagi target pertumbuhan ekonomi China yang juga dikoreksi menjadi 7,1% dari 7,2%.

Selain pengumuman IMF, faktor dari luar lainnya adalah investor menanti hasil dari rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) yang membahas penghentian quantitative easing tahap ketiga.

Selain investor, pemerintah juga perlu memantau pergerakan FOMC tersebut karena sangat memungkinkan terjadinya dana keluar atau capital outflow.

"Sampai sekarang belum ada hasilnya, karena ketidakpastian itu, investor menahan aksi beli. Kemudian, rencana European Central Bank [ECB) yang akan memberikan stimulus juga membuat investor wait and see, apakah bisa memberikan stimulus itu," katanya.

Reza memprediksi IHSG bergerak pada level support 4.910 dan resisten 4.980 pada hari ini.

Analis AAA Asset Management Akuntino Mandhany menuturkan pelemahan IHSG beserta beberapa indeks negara Asia disebabkan oleh banyaknya investor yang memilih menempatkan dana mereka kembali ke Amerika Serikat.

Investor menilai ekonomi AS terus menguat, salah satu penan-danya yakni menurunnya tingkat pengangguran.

AS mengalami perbaikan ekonomi cukup signifikan dan indeks dollar AS yang menguat selama sebulan ini," tutur Akuntino kepada Bisnis, Rabu (8/10).

(Riendy Astria/Gloria N. Dolorosa)



source : Bisnis Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar