Senin, 13 Oktober 2014

India Mendesak Pakistan yang Hentikan Serangan di Kashmir

India Mendesak Pakistan yang Hentikan Serangan di Kashmir

NEW DELHI - India meminta Pakistan menghentikan aksi penembakan di Kashmir. India mengingatkan akan melumpuhkan serangan seperti itu, setelah beberapa aksi kekerasan lintas batas terburuk dalam beberapa tahun pecah di wilayah sengketa tersebut

Dua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir ini saling menyalahkan atas aksi kekerasan pekan ini, yang telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil di wilayah Himalaya tersebut

"Jika Pakistan melanjutkan cara ini, pasukan kami akan melumpuhkannya. Pakistan harus berhenti menembak tanpa alasan dan menghentikan penembakan jika ingin perdamaian di perbatasan," tegas Menteri Pertahanan (Menhan) India Arun Jaitley di New Delhi, Kamis (9/10)

Ribuan orang di kedua sisi perbatasan telah meninggalkan rumah-rumah mereka untuk menghindari penembakan dari tentara Pakistan dan India. Sembilan orang tewas pada Senin lalu, jumlah korban sipil tertinggi dalam satu hari di Kashmir pada lebih dari satu dekade.

Jaitley membenarkan penembakan yang dilakukan India dengan dalih negaranya berkewajiban membela rakyatnya. Dia menuduh Pakistan berusaha memicu ketegangan.

Wilayah Kashmir terbagi antara

India dan Pakistan tetapi kedua mengklaim seluruh wilayah indah di Himalaya itu. Bentrokan rutin terjadi di sepanjang perbatasan kedua negara, yang dikenal sebagai Garis Kontrol serta di sepanjang perbatasan yang diakui secara internasional memisahkan Kashmir India dari provinsi Punjab, Pakistan.

Sumber-sumber keamanan India pekan ini mengatakan, penembakan terjadi di sepanjang perbatasan yang diakui secara internasional maupun Garis Kontrol.

Sejak 1989, pertempuran antara pasukan India dan pemberontak yang menginginkan kemerdekaan atau merger dengan Pakistan telah menewaskan puluhan ribu orang, kebanyakan warga sipil. Aksi-aksi kekerasan mereda sejak 2004, ketika kedua negara memulai proses perdamaian, setahun setelah menandatangani perjanjian gencatan senjata.

Tapi, muncul spekulasi bahwa pemerintahan baru nasionalis sayap kanan India akan mengambil pendekatan yang lebih keras. India, yang diperkirakan telah mengerahkan 500.000 tentara di atas wilayah yang diklaimnya, membatalkan pembicaraan damai pada bulan lalu setelah Pakistan berkonsultasi dengan kelompok separatis Kashmir India, (afp/wyu)



source : Investor Daily Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar