Senin, 13 Oktober 2014

Mantan Bankir yang Sukses Mendirikan Jaringan Sekolah Terbesar Dunia

Mantan Bankir yang Sukses Mendirikan Jaringan Sekolah Terbesar Dunia

Pengetahuan adalah dasar dari kehidupan. Atas dasar itulah, Sunny Varkey meyakini bahwa bisnis pendidikan tidak akan pernah mati. Berbekal pengalaman sebagai bankir, Varkey membangun GEMS Education. Kini, GEMS telah menjelam menjadi jaringan sekolah swasta terbesar di dunia. GEMS pun sukses membawa Varkey menjadi miliarder dengan harta mencapai US$ 1,8 miliar. Harta ini membawa Varkey menjadi orang terkaya ke-55 di India.

HANYA segelintir orang yang mampu menyandang status kaya raya lewat bisnis pendidikan. Salah satunya adalah Sunny Varkey.

Forbes menyematkan status miliarder terhadap Varkey atas kepemilikan harta sebesar US$ 1,8 miliar per Oktober 2014. Varkey adalah orang terkaya ke-55 di India. Di peta miliarder dunia, Varkey menduduki peringkat orang terkaya ke-988.

Pria kelahiran Kerala, India, ini menuai harta berlimpah lewat kerajaan bisnis sekolah di bawah bendera GEMS Education. GEMS merupakan jaringan sekolah swasta terbesar di dunia.

Bendera GEMS berkibar di sejumlah negara, meliputi Timur Tengah, Afrika, Eropa, China, dan India. Saat ini, GEMS membawahi 150.000 siswa dan 11.000 guru, mulai dari jenjang pendidikan balita hingga menengah atas.

Ibarat pepatah buah jatuh tak jauh dari pohon, kesuksesan Varkey merajut bisnis pendidikan dipengaruhi sang ayah. Ayah

Varkey adalah imigran India yang hijrah ke Dubai, Uni Emirate Arab.

Ayah Varkey mencari nafkah di Dubai sebagai seorang guru bahasa Inggris bagi orang Arab, termasuk anggota keluarga kerajaan Dubai. Puluhan tahun melihat profesi sang ayah, Varkey pun jatuh cinta pada dunia pendidikan.

Tapi, perjalanan Varkey membangun GEMS tak semudah membalikkan tangan. Pasalnya, saat usia 11 tahun, Varkey dan keluarganya pulang kampung ke India.

Di tanah kelahiran, Siapa sangka jika Varkey harus bekerja keras mencari uang tambahan. Di usia 11 tahun, Varkey terpaksa menjual buah-buahan di pinggiran jalan untuk mendapatkan uang lebih.

Kendati hidup pas-pasan, Varkey serius menyelesaikan pendidikan. Keseriusan Varkey pula yang membuat dia mampu melanjutkan sekolah di Bembridge, Inggris dan Dubai.

Kisah sukses Varkey bermula sejak dirinya kembali ke Dubai

pada tahun 1977. Saat itu, Varkey sudah berkarier sebagai bankir di Standard Chartered Bank.

Selain berprofesi sebagai bankir, Varkey memiliki bisnis sampingan. Bisnis perdana pria berusia 57 tahun ini adalah perusahaan perdagangan. Seiring berjalan waktu, insting bisnis Varkey terus tumbuh.

Hingga akhirnya Varkey sukses menjadi salah satu pemegang saham Dubai Plaza Hotel. Di bisnis pendidikan, kisah sukses Varkey didahului sang ayah.

Pada tahun 1966, ayah Varkey mendirikan sekolah kecil di Dubai. Peminat sekolah ini cukup ramai lantaran industri minyak Dubai mulai booming. Di saat bersamaan, warga keturunan India dan anak-anak kaya Dubai mulai menyadari kebutuhan berbahasa Inggris. Selanjutnya, pada tahun 1980, ada investor yang ingin mengembangkan sekolah bahasa Inggris milik ayah Varkey.

Tawaran bisnis kepada sang ayah membangunkan kesadaran

Varkey sebagai pebisnis. Saat itu pula, Varkey memutuskan menggeluti bisnis pendidikan dengan serius.

Agar fokus, Varkey meninggalkan sejumlah bisnis yang telah dia bangun, termasuk profesinya sebagai bankir. Dengan insting bankir, Varkey mengambil alih sekolah milik sang ayah dan langsung ekspansi dengan menambah sekolah-sekolah baru.

Saat Varkey menahkodai sekolah milik ayahnya, tercatat ada sekitar 400 murid yang dikelola. Pertumbuhan bisnis sekolah berbahasa Inggris semakin besar tatkala ekspatriat berbondong-bondong hengkang ke Dubai.

Sekolah sang ayah lah yang menjadi cikal bakal Global Education Management System (GEMS). Sukses di Dubai, GEMS ekspansi ke luar negeri mulai tahun 2003. Di pasar internasional, ekspansi pertama GEMS adalah Inggris.

(Bersambung)

Issa Almawadi



source : Harian Kontan

0 komentar:

Posting Komentar