Rumah Tapak Masih Berkibar di Jakarta
Berdasarkan indeks harga hunian global, pertumbuhan properti di Indonesia pada 2013 mencapai 11,5 persen atau tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Jakarta, bersarha dengan Beijing, menjadi kota yang mengalami pertumbuhan nilai properti tertinggi di Asia. Sepanjang 2013 disebutkan pertumbuhannya di atas 10 persen, sementara kota lainnya tumbuh di bawah 10 persen.
Jakarta memang seolah tak pernah kehabisan proyek baru yang tengah digarap, meski keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah terus membayangi. Pembangunan sektor perkantoran, ritel, dan permukiman bersalipan di berbagai penjuru Ibu Kota, merambah area-area baru. Wilayah yang sebelumnya lebih dikenal sebagai area permukiman kini pun telah berubah wajah menjadi sentra bisnis, seiring kian padatnya pusat bisnis di kawasan pusat.
Perubahan kebutuhan Ibu Kota juga diikuti dengan bergulirnya konsep hunian warga. Area permukiman terus berubah wajah dengan pembangunan skala perkembangan kota. Menempati lahan luas, memiliki berbagai fasilitas berkualitas, baik untuk kebutuhan pendidikan anak, bisnis, kantor, maupun fasilitas penunjang gaya hidup, serta hiburan. Tujuannya tak lain untuk meminimalkan jarak jangkauan mobilitas warga. Jika segala kebutuhan ada di sekitar tempat hunian, tak perlu lagi bepergian jauh. Hal ini menguntungkan beban kota dengan mengurangi tingkat kemacetan, sekaligus polusi udara.
Skala masif
Pembangunan skala besar itu bisa ditemui di seluruh wilayah Indonesia, terutama pada area yang masih memiliki lahan luas untuk digarap. Sementara di Jakarta, meski sama-sama bersifat masif, rancangan hunian dilakukan dengan pembangunan vertikal. Selain harga tanah terus merangkak, hal itu dianggap sesuai dengan kebutuhan warga urban pengusung kepraktisan.
Kendati demikian, tak sedikit yang tetap memimpikan memiliki rumah menapak bumi.
Pertanyaannya, apakah masih tersedia rumah tapak yang terjangkau, dengan harga sama atau bahkan lebih murah dari apartemen, di wilayah Jakarta?
"Ada!" jawab President Director Jakarta Garden City Andy K Natanael dengan mantap dalam acara agent gathering, Selasa (30/9), di clubhouse Jakarta Garden City, Jakarta Timur. Memiliki lahan seluas 370 hektare, Jakarta Garden City kian unjuk gigi dengan berbagai perkembangan terkininya. Jakarta Timur, yang selama ini dianggap sebagai area perdagangan dan bisnis di Jakarta, diprediksi akan menjadi tujuan investasi properti pada 2015. Baik untuk perkantoran, rumah kantor, maupun perumahan.
Jakarta Garden City sendiri merupakan megaproyek yang dikembangkan PT Modernland Realty Tbk di Cakung Timur, Jakarta Timur. Saat ini, harga tanah di kawasan tersebut berkisar Rp 8-9 juta per meter persegi untuk kavling residensial dan Rp 12 juta per meter persegi untuk kavling komersial. Namun, Andy menambahkan, harga tanah di kawaan ini akan segera naik dan mencapai Rp 15 juta per meter persegi dengan dibangunnya AEON Mall dari Jepang yang kini dalam tahap pembangunan, dan penambahan infrastruktur lainnya.
Salah satunya jalan tembus menuju Tipar ke Kelapa Gading, yang segera selesai digarap. Dengan adanya jalur ini, jarak menuju kawasan prima Kelapa Gading hanya 3,4 kilometer. Sementara itu, jarak Jakarta Garden City dengan Bekasi hanya terentang 6-7 kilometer. Pada 2015, juga akan hadir akses jalan tol menuju Ancol dan bandara yang kini dalam tahap penggarapan.
Inilah yang disebut oleh Andy sebagai sunrise property. Istilah yang dipakai untuk menggambarkan sebuah kawasan yang masih terus berkembang sehingga nilai tanah terus terdongkrak. Dalam pengenalan kluster Thames pekan lalu, antusiasme pasar pun tinggi dan dihadiri oleh lebih dari 1.600 agen properti.
Thames dipasarkan dengan berbagai tipe hunian, dimulai dengan luas 90 meter persegi seharga Rp 1,2 miliar hingga 170 meter persegi dengan Rp 2,2 miliar. Kluster teranyar Jakarta Garden City ini dianggap sebagai jawaban bagi yang menginginkan rumah tapak dalam wilayah Jakarta, dengan harga relatif terjangkau.
Selain telah hadir berbagai fasilitas umum di Jakarta Garden City, Thames menghadirkan fasilitas eksklusif bagi penghuni. Di antaranya, teknologi modern smart gate system yang memberi rasa aman lebih bagi setiap penghuni. Sistem keamanan gerbang juga bersifat ganda dengan terdapat pintu khusus di dalam kluster yang membagi area hunian ke wilayah utara dan selatan. Di samping itu, Thames dilengkapi fasilitas kolam renang untuk anak dan orang dewasa, serta lapangan tenis.
Kluster ini berada persis bersebelahan dengan kluster Mississippi yang diluncurkan sebelumnya, yakni di kawasan River Garden. Area River Garden sendiri dirancang mengunggulkan konsep hijau dengan menghadirkan sungai buatan di tepi jalur utama sebagai bagian dari sistem pengelolaan air dalam kawasan. Tepat di sisi sungai terdapat jogging track dan dibangun pula taman terbuka yang cukup luas.
Masih ada lagi keuntungan tambahan yang ditawarkan dari setiap unit di Thames. Nantikan tanggal peluncurannya, 18 Oktober 2014.
(IKLAN/ADT)
source : Kompas