Senin, 13 Oktober 2014

BSD Siapkan Kawasan CBD 80 Hektare

BSD Siapkan Kawasan CBD 80 Hektare

SERPONG - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) menyiapkan lahan seluas 80 hektare (ha) guna membangun central business district {CSD) di kawasan kota mandiri Bumi Serpong Damai (BSD) City, Serpong, Banten. Dari 80 ha tersebut dibagi menjadi dua kawasan CBD, yakni kawasan seluas 25 ha dan 55 ha.

Direktur dan Corporate Secretary PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya mengatakan, kawasan CBD 25 ha sudah jalan tahun ini dan diperkirakan rampung pada 2024. Di kawasan bernama Green Office Park tersebut akan dibangun 10 menara perkantoran, dimana satu menara ditargetkan rampung dalam satu tahun.

"Sedangkan di kawasan CBD 55 hektare, unit properti yang dibangun masih dikaji. Namun, di kawasan ini sudah berdiri Aeon Mall," ujar Hermawan di Serpong, belum lama ini.

Di kawasan CBD 55 ha, lanjut dia, akan dibangun unit - unit properti high rise, seperti menara perkantoran dan apartemen. Setiap gedung dirancang sebagai bangunan tinggi.

Sedangkan di kawasan CBD 25 ha, tambah Hermawan, bangunan perkantoran yang dibangun cenderung berlantai rendah (low rise). Ketinggian setiap bangunan tidak lebih dari enam lantai. "Semua gedung di kawasan ini dibangun dengan mengadopsi konsep green building," jelas dia.

Sama seperti di kawasan CBD 55 hektare, di CBD 25 hektare juga sudah berdiri pusat perbelanjaan, yakni The Breeze. Total investasi untuk CBD 25 hektare kami perkirakan mencapai Rp 2 triliun," tegas Hermawan.

Ditanya soal investasi untuk CBD 55 ha, Hermawan belum bisa menyebut angka pasti. Namun, dia memperkirakan perusahaan akan berinvestasi kurang lebih Rp 33 triliun. "Tapi itu masih angka perkiraan dan menggunakan patokan harga saat ini," kata dia.

Seluruh unit bangunan di kawasan ini akan rampung dalam waktu 15 tahun. Selain membangun unit properti, di kawasan ini pengembang juga menyiapkan lahan untuk dijual ke investor.

Di luar CBD 25 ha dan 55 ha, di BSD City sudah beroperasi kawasan komersial Sunburst Office Park. Di kawasan ini berdiri bangunan perkantoran, di mana sejumlah bank sudah menggunakannya. Total lahan yang dialokasikan untuk Sunburst Office Park seluas 20 hektare.

Lokasi Strategis

Pembangunan CBD di area BSD City, menurut Hermawan, adalah keniscyaan tak terhindarkan dari perkembangan CBD di wilayah DKI Jakarta. Di Ibu Kota negara tersebut, perkembangan kawasannya sudah bergerak dari arah utara, lalu bergerak ke selatan, dan akhirnya menuju barat. "Di wilayah barat, salah satu lokasi CBD strategis adalah di BSD City. Kami siap membangun CBD karena kami memiliki land bank yang luas," jelas dia.

BSD City, kata Hermawan, memiliki

total lahan seluas 6.000 ha. Dari luasan tersebut, yang efektif digunakan membangun unit-unit properti sebanyak 60%, atau 3.600 ha. Sedangkan yang 40% (2.400 ha) dialokasikan untuk ruang terbuka hijau (RTH) dan infrastruktur jalan.

Sementara itu, dari 3.600 ha lahan efektif, dua pertiganya diproyeksikan untuk bangunan residensial. Sedangkan sepertiganya untuk kawasan komersial. "Penekannya memang di hunian," jelas dia.

Terkait hal itu, BSD City terus mengoptimalkan keberadaannya sebagai kota mandiri. "BSD berkonsep kota mandiri, dimana harus ada penduduknya, yang tinggal dan beraktiftas di dalmnya. Sampai saat ini, sudah ada 160 ribu penduduk yang tinggal di BSD City," kata dia.

Pada bagian lain, Hermawan menjelaskan fase pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. PT Bumi Serpong Damai, menurut dia, mulai berkembang pada 2003 - 2004. Namun, perkembangan lebih signifikan terjadi setelah perusahaan melakukan initial public offering (IPO) pada 2008. "Itu momentum take off hap. BSD," Selanjutnya, pada 2010 BSD mengakuisisi Duta Pertiwi, yang merupakan sister company.

Sejak 2008 sampai 2014, aset BSD sudah tumbuh secara signifikan. Pada 2014, aset perusahaan mencapai Rp 27 triliun, sedangkan pada 2008 berada di level Rp 7 triliun. "Jadi, dalam kurun waktu 2008 sampai 2014, aset kami sudah tumbuh rata - rata 25% per tahun. Di samping itu, peningkatan profit kami juga sangat besar, yakni 50% per tahun," jelas Hermawan.

Kawasan BSD dan sekitarnya termasuk penyangga Jakarta yang semakin gencar dikembangkan oleh para perusahaan properti. Menurut Ketua Real Estat Indonesia (RED DKI Jakarta, Arman Nukman, ketika harga tanah kian melambung di Jakarta, para pengembang kian agresif menggarap kawasan pinggiran. Kota-kota satelit Jakarta menjadi incaran para pengembang properti, seperti di Serpong, Bekasi, dan Bogor.

"Selain menggarap kawasan berdekatan dengan Jakarta, para pengembang properti juga mulai optimalkan lahan yang mereka miliki. Salah satunya, membangun properti vertikal yang cukup tinggi hingga 50 lantai," sergahnya.

Salah satu yang melakukan hal itu adalah pengembang properti PT Lippo Karawaci Tbk. Di proyek Millennium Village di Karawaci, Tangerang, Banten, lippo Karawaci membangun hunian vertikal dengan ketinggian hingga 50 lantai.

Pamudji Slamet



source : Investor Daily Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar