Senin, 13 Oktober 2014

Berutang agar Ekspansi Bisa Tetap Kencang

Berutang agar Ekspansi Bisa Tetap Kencang

Penerbitan obligasi PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tak mengganggu kinerja

JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengeluarkan obligasi pada kuartal III 2014. Perseroan ini akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai kembali (refinancing) utang anak usaha.

Manajemen MPMX mengatakan, refinancing paling besar untuk PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPM Rent) se-nilai Rp 1,4 triliun. MPMX berharap, bisa memperbaiki struktur kas (cashflow). Nantinya, selepas refinancing MPM Rent bisa mendapatkan kas Rp 40 miliar per bulan.

Emiten yang bergerak di bidang otomotif ini juga akan refinancing utang anak usaha, seperti PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Mulia), PT

Mitra Pinasthika Oto (MPM Oto) dan PT Federal Karyata-ma (FKT). Utang ketiga anak usaha tersebut siap dibayarkan kembali Rp 1 triliun. Dengan begitu, total refinancing MPMX Rp 2,4 triliun.

Untuk itu, MPMX merilis obligasi US$ 200 juta atau setara Rp 2,3 triliun-Rp 2,4 triliun. Adapun bunga obligasi itu 6,75% per tahun dengan tenor lima tahun.

David Nathanael Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital, mengatakan, aksi MPMX ini bakal mempengaruhi utang jangka panjang perusahaan.

Terhitung hingga Juni 2014 utang jangka panjang Rp 2,46 triliun. Tapi, MPMX dapat memindahkan dana untuk modal kerja. "Saat ini debt to equity ratio (DER) MPMX di semester 1-2014 1,7 kali," ujar David.

Kalau menurut Reza Pri-yambada, Kepala Riset Woori Korindo Securities, penerbitan obligasi ini justru bisa menghambat ekspansi MPMX. "Apalagi dana obligasi itu un-

tuk membayar utang, coba ada yang bisa digunakan modal kerja," kata dia.

Apalagi tahun ini, MPMX akan memangkas target penambahan armada MPM Rent dari 4.500 unit menjadi 3.000 unit. Terhitung hingga akhir tahun lalu, jumlah armada

MPM Rent sekitar 13.500 unit. Ekspansi MPMX memang agak seret, mengingat tingginya suku bunga obligasi, sehingga capital expenditure (capex) MPM Rent menurun.

Meski begitu, Reza menilai, di jangka panjang bisnis MPMX ini masih cukup men-janjikan. "Terlebih klien MPMX korporasi dan bukan perorangan," ujar dia. MPMX juga berniat membuka antara 7 sampai 10 diler anyar untuk memperkuat pangsa pasar.

MPMX telah membuka diler baru Nissan di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rencananya, pada September dan Desember 2014, MPMX akan membuka diler lagi di Alam Sutera, Tangerang Selatan dan Tambun, Bekasi. Dan di Januari 2015, MPMX akan merambah luar Jawa, dengan membangun diler di Bengkulu.

William Simadiputra, Analis Indo Primer Securities, dalam riset 30 April 2014, menulis, bisnis otomotif terbilang masih bertumbuh. Hanya saja bisnis oli MPMX melalui FKT memang lebih stagnan, karena harga bahan baku dan pelemahan kurs rupiah.

Namun, secara umum dia melihat, kinerja MPMX masih akan tumbuh. Ia memproyeksikan, pendapatan MPMX tahun ini sekitar Rp 15,41 triliun, dibandingkan Rp 13,88 triliun di 2013. Sedangkan, laba bersih Rp 710 miliar dari Rp 526 miliar.

Karena itu, William merekomendasikan buy di Rp 1.720. Sedangkan David dan Reza menyarankan, hold. Reza menargetkan di Rp 1.150 dan David di Rp 1.200. Rabu (10/9) harga MPMX anteng di Rp 1.005 per saham.

Sinar Utami



source : Harian Kontan

0 komentar:

Posting Komentar